Selasa, 08 Oktober 2013
Rabu, 02 Oktober 2013
BANGUN (BENTUK) DAUN
Struktur Jaringan & Fungsi Daun - Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada
batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis
paling banyak berlangsung di daun.
Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat
melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap
sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering
memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri
untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di
udara dingin.
1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.
2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun
ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang
daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun
dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel
pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya
tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal
daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang
dan pelepah daun talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian
tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang
tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna,
misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b) Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b) Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada
yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya
terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula
yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai
epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di
antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.
2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang
dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil
terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons
(jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung
banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi
sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya
terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan
penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan
urat daunnya menyirip atau menjari
Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan
ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1 berikut
Tabel 1.
Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri
- Ciri
|
a)
|
Epidermis
|
Menyusun
lapisan permukaan
atas dan bawah daun. |
–
Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Menjaga bentuk daun agar tetap. |
Terdiri dari satu lapis sel
kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet). |
b)
|
Kutikula
|
Melapisi
permukaan
atas dan bawah daun. |
Zat
kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Penebalan dari zat kutin.
|
c)
|
Stomata |
Melapisi
permukaan
atas dan bawah daun |
–
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara. – Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata. |
dengan dua sel penutup |
d)
|
Rambut
dan
kelenjar |
Permukaan
atas dan
bawah daun. |
Alat
pengeluaran.
|
Alat tambahan pada epidermis
|
e)
|
Mesofil
|
Di
antara lapisan epidermis
atas dan bawah. |
Tempat
berlangsungnya
fotosintesis. |
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel. – Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang). – Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. – Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabang- cabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang. |
f)
|
Urat
daun
|
Pada
helai daun.
|
Transportasi
zat.
|
Menyirip atau menjari.
|
2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya
terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar.
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun
daun Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2. berikut.
Tabel 2.
Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri
- Ciri
|
a)
|
Epidermis
dan kutikula |
Lapisan
permukaan atas
dan bawah daun. |
–
Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Terdiri dari satu sel dengan
penebalan
dari zat kutin. |
b)
|
Stomata
|
Berderet
di antara urat
daun. |
Sebagai
jalan masuk dan
keluarnya udara. |
Mulut daun dengan dua sel penutup.
|
c)
|
Mesofil
|
Pada
cekungan di
antara urat daun. |
Membuat
zat makanan melalui
fotosintesis. |
Tidak mengalami diferensiasi,
bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas pengangkut lebih besar, kloroplasnya lebih sedikit, dindingnya lebih tebal. |
d)
|
Urat
daun
|
Pada
helai daun.
|
Transportasi
zat.
|
Sejajar.
|
. TEORI
DASAR
Daun merupakan bagian dari tumbuhan
yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun
yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan
klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
- Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
- Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
- Penguapan air (transpirasi)
- Pernapasan (respirasi)
- Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri atas tiga
bagian, yaitu:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
- Bangun/ bentuk daun (Circumscription)
Berdasarkan letak daun yang tersebar
maka daun dibedakan empat golongan, yaitu :
- 1. Bagian yang
terlebarnya kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang
terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya
adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (peltatus),
jorong (opalis atau ellipticu), memanjang (oblongus) dan bangun
lanset (lanceolatus).
- 2. Bagian terlebar di
bawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang mempunyai bagian yang
terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan,
yaitu :
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh.
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh.
Dalam golongan ini didapati
bentuk-bentuk daun seperti : bangun bulat telur (ovatus), bangun
segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun
belah ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk.
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk.
Dalam golongan ini termasuk
bentuk-bentuk daun seperti : bangun jantung (cordatus), bangun ginjal
atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
- 3.
Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlebar terdapat
di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur
sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun
segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) dan bangun sudip atau
spatel atau solet (spathulatus).
- 4.
Tidak ada bagian terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan
sama lebarnya.
Dalam golongan ini termasuk
daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika
dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal
ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus),
bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus)
dan bangun jarum (acerosus).
- Ujung daun (Afex folli) dan pangkal daun (basis
folli)
Ujung dan pangkal daun
memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang
sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus),
tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang (truncatus),
terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
- Susunan tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun adalah bagian
daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan
jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun
dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang
cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan
arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan
beberapa macam susunan tulang dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan
menjadi empat golongan, yaitu : daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis),
daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang
melengkung (cerninervis), dan daun-daun yang bertulang sejajar atau
bertulang lurus (rectinervis).
- Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat
dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus).
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh
pada tepi daun dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
- 1. Tepi daun dengan toreh
yang merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka
banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang
dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus),
bergerigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
- 2. Toreh daun denga
toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya torehan pada
tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : berlekuk (lobatus), bercangap
(fissus), dan berbagi (partitus).
- Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium)
adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat
daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar diubah menjadi zat-zat yang
sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun
tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun
dapat bersifat tipis seperti selaput (membranccus), seperti kertas (papyraceus
atau chartaceus), tipis lunak (herbaceous), seperti perkamen (perkamenteus),
seperti kulit bertulang (coriaceus), dan berdaging (carnosus).
- Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun
berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau.
Selain itu warna hijau pada pada daun dapat memperlihatkan banyak
variasi/nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau
hijau kekuningan.
- Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi
atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin,
atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada
permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut-rambut,
duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang
licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut
(rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus),
berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus),
dan bersisik (lepidus).
- A. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Nama
tumbuhan
|
Bangun
daun
|
Ujung
daun
|
Pangkal
daun
|
Tepi
daun
|
Daging
daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna
daun
|
|
Atas
|
Bawah
|
||||||||
1.
|
Daun Bambu
|
Pedang
|
Runcing
|
Bulat
|
Bertepi rata
|
Seperti kertas
|
Kasap
|
Berbulu kasar
|
Hijau
|
2.
|
Daun Tebu
|
Pita
|
Runcing
|
Bulat
|
Bertepi rata
|
Seperti kertas
|
Licin
|
Berbulu kasar
|
Hijau
|
3.
|
Daun Pisang
|
Memanjang
|
Runcing
|
Tumpul
|
Bertepi rata
|
Seperti kertas
|
Licin
|
Licin berlapis lilin
|
Hijau
|
4.
|
Daun Jarak
|
Bulat
|
Meruncing
|
Membulat
|
Bergerigi ganda
|
Tipis lunak
|
Licin
|
Berkerut
|
Hijau
|
5.
|
Daun Adelia
|
Bulat telur sungsang
|
Runcing
|
Meruncing
|
Bergerigi
|
Tipis lunak
|
Bebulu halus dan rapat
|
Licin
|
Hijau
|
6.
|
Daun Keladi
|
Perisai
|
Runcing
|
Rompang
|
Bertepi
|
Tipis lunak
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
|
7.
|
Daun Mangga
|
Memanjang |
Meruncing
|
Runcing
|
Bertepi rata
|
Seperti kertas
|
Licin mengkilat
|
Licin mengkilat
|
Hijau
|
BANGUN (BENTUK ) DAUN (CIRCUMSCRIPTIO)
RUMPUT-RUMPUTAN (Gramineae)
Bentuk Daun : Bangun Pita (ligulatus). Serupa dengan bangun garis,tetapi lebih panjang lagi,juga didapati pada jenis-jenis rumput ,misalnya Jagung (Zea mays L)
ILALANG
Bentuk Daun : Bangun Garis (linearis) , Pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang,misalnya daun bermacam-macam rumput (Gramineae).
Bentuk Daun : Berbagi Menyirip (pinnatipartitus) ,tepi berbagi dengan dengan susunan tulang yang menyirip,misalnya daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) dan sukun (Artocarpus communis forst)
KELADI
DAUN MANGGA
Bentuk Daun : Memanjang (oblongus) yaitu jika panjang : lebar = 2.5 -3 : 1. misalnya daun srikaya (Annona squamosa L.)
DAUN POKAT
Bentuk Daun : Jorong (ovalis atau elliptius) yaitu jika perbandingn panjang : lebar = 1.5-2 : 1 seperti dapat dilihat pada daun nangka (artocarpus integra merr)
DAUN PULAI
Bentuk Daun : Lanset (lanceolatus) yaitu jika panjang : lebar = 3-5 : 1 misalnya daun kamboja (Plumiera acuminata Ait)
Langganan:
Postingan (Atom)